Home / Berita / 4 Fakta Unik Bendungan Antibanjir DKI, Kelar di Tangan Jokowi

4 Fakta Unik Bendungan Antibanjir DKI, Kelar di Tangan Jokowi

Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Sukamahi, Kabupaten Bogor, 23 Desember 2022. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022). Dua bendungan ini dirancang jadi solusi untuk menanggulangi banjir di wilayah Ibu Kota.
Dua bendungan ini juga merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang biasa disebut ‘bendungan antibanjir Jakarta’. Juga merupakan bagian dari rencana induk (master plan) sistem pengendalian banjir Jakarta.

Di mana bendungan Ciawi memiliki volume tampung hingga 6,45 juta meter kubik dengan luas area genangan 29,22 hektare, dengan manfaat mereduksi banjir sebesar 111,75 meter kubik per detik. Sedangkan bendungan Sukamahi memiliki daya tampung 1,68 juta meter kubik dengan luas area genangan 5,23 hektare, dengan kemampuan mereduksi banjir mencapai 15,47 meter kubik per detik.

Pembangunan dua bendungan ini sudah direncanakan sejak tahun 90an, namun baru 2022 ini akhirnya terealisasi.
Berikut fakta-fakta unik pembangunan dua bendungan anti banjir Jakarta

1. Bendungan Kering Pertama Milik RI
Bendungan Ciawi dan Sukamahi ini adalah bendungan kering, yang berbeda daripada umumnya. karena setelah kelar bendungan diisi oleh air hingga menyerupai sebuah dana.

“Ini adalah bendungan kering pertama di Indonesia, jadi memang mungkin bagi banyak orang ini agak aneh,” kata Kepala BBWS Ciliwung Cisadane Bambang Heri Mulyono, mengutip keterangan pada tayangan Sekretariat Presiden, Jumat (23/12/2022).

Bembang menjelaskan bendungan ini berfungsi ketika banjir terjadi maka debit air yang mengalir dari hulu bisa ditahan melalui bendungan ini. Sehingga tidak semua air mengalir ke hilir pada wilayah Jakarta dan sekitarnya.

2. Direncanakan Sejak Lama
Master Plan sistem pengendali banjir Jakarta disusun oleh Netherlands Engineering Consultants (NEDECO) pada tahun 1973. Lalu masterplan itu direview sebanyak dua kali pada tahun 1997 oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) dan tahun 2007 melalui program Jakarta Integrated Flood Management Programme (JIFMP).

Dua bendungan kering ‘anti banjir’ ini menjadi bagian rencana induk pada bagian hulu. Selanjutnya pada 2016 baru mulai direalisasikan pembangunannya.

Dalam keterangan Kementerian PUPR dijelaskan juga khusus bendungan Sukamahi sudah direncanakan sejak tahun 1990-an dan mulai dibangun pada tahun 2017.

Dimana PT Brantas Abipraya dan PT Sacna (KSO) membangun bendungan Ciawi dengan nilai kontrak Rp 798,70 miliar, sedangkan PT Wijaya Karya – Basuki KSO membangun Bendungan Sukamahi, dengan nilai Rp 673,45 miliar.

3. 12 Kelurahan Bakal Bebas Banjir
Dalam peresmiannya Presiden Joko Widodo mengungkapkan adanya dua bendungan ini bisa mereduksi dari 464 juta meter kubik menjadi 318 juta meter kubik air yang masuk ke wilayah Jakarta dan sekitarnya dari hulu.

“Kurang lebih nanti 12 kelurahan yang akan menjadi tidak terdampak lagi karena adanya waduk Ciawi dan Sukamahi,” ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta ini, mengutip siaran Sekretariat Presiden, Jumat (23/12/2022).

Selain itu Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, dua bendungan ini merupakan kesatuan dalam rangka pengendalian banjir di kota Jakarta. Bendungan Ciawi dan Sukamahi bisa mereduksi banjir kurang hingga sepertiga wilayah dari hulu sampai pantai.

“Kalau kita lihat panjang sungai 120 km dari pantai sampai ke hulu dua bendungan ini di posisi sepertiga, sehingga yang bisa dikendalikan adalah sepertiga kurang lebih 40 kiloan (km) jika ada hujan di hulu bisa direduksi sampai Katulampa kurang lebih menjadi 24%,” kata Jarot.

4. Butuh 5 Tahun Untuk Rampung
Medio 2020 lalu, pembangunan bendungan ini sempat terhambat, dan meleset dari target.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC), Bambang Hidayah, menjelaskan, proyek ini sempat macet karena ada kendala pembebasan lahan.

“Konstruksinya sedang percepatan. Lahannya (mayoritas) baru bebas sebelum lebaran kemarin. Baru ngebut (konstruksi) setelah lebaran kemarin,” ungkapnya kepada CNBC Indonesia ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Sehingga pembangunan dua bendungan yang dikerjakan sejak 2016 silam ini baru rampung pada 2022 ini. Padahal sebelumnya ditargetkan rampung pada akhir 2020 silam.

Source : https://www.cnbcindonesia.com/news/20221223150243-4-399636/4-fakta-unik-bendungan-antibanjir-dki-kelar-di-tangan-jokowi

Komentar Facebook